Kepulauan Indonesia berada di sekitar khatulistiwa, yaitu di antara garis lintang 6o LU – 11o LS. Kawasan di sekitar khatulistiwa tidak mengalami pergantian empat musim. Hal ini karena kawasan disekitar khatulistiwa senantiasa menerima sinar Matahari yang sama banyak sepanjang tahun. Kawasan ini senantiasa panas.
Bagi Indonesia gerak semu tahunan Matahari mengakibatkan terjadinya musim kemarau dan musim hujan. Kedua musim ini terjadi bergantian. Setiap musim berlangsung kira-kira selama enam bulan.
Seperti diketahui, secara geografis Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia. Gerak semu tahunan Matahari mengakibatkan tekanan udara maksimum dan minimum di Benua Asia dan Australia bergantian.
Antara tanggal 21 Maret-23 September Matahari terletak di utara atau Asia. Dengan demikian, di utara (Asia) tekanan udaranya minimum dan di selatan (Australia) tekanan udaranya maksimum. Angin bergerak dari Australia ke Asia. Angin ini bersifat kering, panas, dan miskin uap air karena melalui daratan Australia yang berupa gurun pasir. Peristiwa ini mengakibatkan di Indonesia terjadi musim kemarau.
Antara tanggal 23 September-21 Maret Matahari terletak di selatan. Dengan demikian, terjadi tekanan udara minimum di Australia dan tekanan udara maksimum di Asia. Angin bergerak dari Asia ke Australia. Angin ini bersifat lembab atau basah dan kaya uap air karena melalui Samudra Indonesia yang luas. Akibatnya, di Indonesia terjadi musim hujan.